Kenaikan Harga Daging Ayam Picu Inflasi di Kota Jambi
Jambi, Mediator
Desember 2021, Kota Jambi mengalami inflasi sebesar 0,48 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,00, dan Kota Muara Bungo inflasi sebesar 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,69.
Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo, M.Stat, dalam siaran pers, bertempat di aula kantor BPS Provinsi Jambi, di kawasan Telaipura, Jambi, Senin (03/01/2022), mengatakan, inflasi Kota Jambi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada enam kelompok pengeluaran. Sedangkan inflasi Kota Muara Bungo terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa.
Agus mengatakan, komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi Kota Jambi bulan Desember 2021 antara lain: daging ayam ras (0,1449 persen), minyak goreng (0,1217 persen), cabai rawit (0,0997 persen), bawang merah (0,0351 persen), telur ayam ras (0,0325 persen), semen (0,0279 persen), bayam (0,0255 persen), kontrak rumah (0,0248 persen), kue kering berminyak (0,0221 persen) dan bahan bakar rumah tangga (0,0163 persen).
Sedangkan komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi Kota Muara Bungo adalah minyak goreng (0,2120 persen), telur ayam ras (0,1552 persen), angkutan udara (0,1509 persen), kontrak rumah (0,1163 persen), daging ayam ras (0,0947 persen), bawang merah (0,0694 persen), cabai rawit (0,0633 persen), jengkol (0,0200 persen), ayam hidup (0,0198 peren), dan ikan nila (0,0195 persen).
“Laju inflasi tahun kalender dan year on year Kota Jambi pada bulan ini sebesar 1,67 persen. Sedangkan laju inflasi tahun kalender dan year on year Kota Muara Bungo sebesar 1,65 persen,” ujarnya.
Dari 24 kota IHK di Sumatera, sebanyak 22 kota mengalami inflasi dan dua kota deflasi. Inflasi tertinggi se-Sumatera terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,27 persen dan terendah di Kota Pekanbaru sebesar 0,07 persen. Sedangkan deflasi tertinggi se-Sumatera terjadi di Kota Dumai sebesar 0,13 persen, sekaligus menjadi yang tertinggi se-Indonesia.
“Dari 90 kota IHK se-Indonesia, sebanyak 88 kota mengalami inflasi, dan dua kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,91 persen dan terendah di Kota Pekanbaru sebesar 0,07 persen,” ujarnya.
(izt)