Es Dawet Hantarkan Suci Raih Medali Perak di Turnamen Walikota Cup 2022
Jambi, Mediator
Suci Gea Kurniati (11 tahun) mengumpulkan uang dari hasil membantu bapaknya berjualan Es Dawet keliling, sebagai bekalnya mengikuti kejuaraan pencak silat open turnamen Piala Walikota Cup 2022 yang di selenggarakan IPSI Kota Jambi. Usaha tak menghianati hasil. Ia pun berhasil membawa medali perak dari kelas pemula.
“Jauh sebelum turnamen saya sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari dengan menambah jadwal latihan di salah satu perguruan silat yang ada di Kota Jambi ini,” kata siswi SMPN 14 Kota Jambi yang saat ini masih duduk di kelas 7.
Keinginan Suci untuk ikut turnamen sempat kendala dengan besarnya biaya pendaftaran yakni Rp 150 ribu yang harus dibayarkan. Sementara itu, pihak sekolah, tidak bersedia menanggung biaya pendaftaran dengan alasan teknis.
“Saya sudah menghubungi pihak sekolah untuk minta bantuan uang pendaftaran dengan menyodorkan surat undangan dan proposal. Tapi pihak sekolah bilang itu proposal bukan dari Dinas jadi tidak bisa di bantu. Pihak sekolah tidak bisa mengeluarkan dananya,” ucapnya lirih.
Namun hal itu tidak membuat semangatnya patah. Bersusah payah Ia dan didukung oleh kedua orang tuanya ikut berjualan Es Dawet di seputaran Taman Remaja Kota Baru, Jambi.
” Bapak kami cuma berjualan Es Dawet sehari-hari. Saya jadi ragu waktu itu untuk mengikuti kejuaraan pencak silat karena tidak ada uang pendaftaran,” katanya.
Kini, Suci sudah bisa tersenyum lebar, ketika menerima pengalungan madali Perak untuk tingkat pemula.
“Saya senang dan bangga bisa menyerahkan medali ini kepada kedua orang tua yang sejak awal mendukung baik semangat maupun materi, meskipun dengan keterbatasan keuangan yang kami miliki,” ujarnya tersenyum manis.
Di tempat terpisah, H.Rabuan, Panitia kegiatan kejuaraan open turnamen pencak silat Walikota Jambi, menyayangkan sikap sekolah yang tidak mendukung kegiatan anak didiknya untuk berprestasi di bidang non akademik.
” Saya ini juga kepala sekolah. Kita harus dukung siswa yang berprestasi di bidang non akademik. Mereka punya hak itu kan uang BOS ( bantuan operasional sekolah ) gunanya buat anak-anak yang mengikuti kegiatan di luar sekolah, apalagi nilai tidak seberapa ” ujarnya.
“Tak penting siapa yang mengundangan, kan ada juknisnya. Tidak ada alasan sekolah untuk tidak membantu jika perlu di talangi dulu pakai uang pribadi,” pungkasnya. (ion)