Kawasan Jerambah Bolong Kota Jambi Terendam, Warga Keluhkan Timbunan Pengembang
Jambi, Mediator
Hujan deras yang menguyur Kota Jambi pada Selasa (23/05/2023) sekira pukul 02:05 Wib,mengakibatkan beberapa tempat di Kota Jambi kebanjiran, terutama kawasan Jerambah Bolong Kecamatan Pal Merah Jambi.
Erik, salah satu warga setempat mengeluhkan kepada media ini bahwa memang di wilayah Jerambah Bolong Kecamatan Pal Merah ini adalah wilayah rawan banjir.
“Tetapi kali ini jauh lebih parah dan debet airnya lebih tinggi dari sebelumnya, dikarenakan ada satu kawasan dimana sebelumnya adalah tempat resapan air yang luasnya lebih kurang 4 hektar sudah di timbun dan pondasi timbunan lebih tinggi dari kawasan pemukiman penduduk yang ada disekitar sini, jadi ketika terjadi banjir begini air lama surutnya,” ucapnya.
Begitu juga dengan warga RT 50 Kecamatan Palmerah bernama Cecep Rudianto yang rumahnya terendam dari semalam sampai siang ini masih juga belum surut air yang menggenangi rumahnya yang berada tidak jauh dari lokasi pengembang Puri Pal Merah.
Cecep mengatakan kalau biasa sebelum ditimbun oleh Pengembang Puri Pal Merah disini banjirnya tidak separah begini, paling satu sampai dua jam airnya sudah surut.
“Sekarang ini memang sangat parah, dan semua yang ada di seputaran sini kena imbasnya,” tuturnya
Cecep juga mengatakan kalau sebelum dipondasi dan di timbun oleh pengembang air hujan yang menggenangi perumahan disini masih bisa mengalir ke drainase yang ada melintasi di tanah pengembang tersebut.
“Setelah dipondasi dan di timbun oleh pengembang sekarang tingginya mencapai 1 meter lebih, air sudak tidak bisa lagi mengalir ke drainase yang sudah ada,” ucapnya.
Menurut cecep beberapa waktu lalu sudah ada pejabat instansi yang bersangkutan meninjau dan memanggil pihak dari Pengembang, serta anggota dewan diwilayah ini untuk mencari dan menyelesaikan masalah banjir ini, dan sudah ada kesepakatan antara Pihak Pengembang Puri Pal Merah dengan Warga setempat, untuk masalah saluran pembuangan air, tetapi masih ada kendala dengan saluran buang yang masih belum dapat izin dari warga sebelah.
“Jadi sementara masih belum ada solusi dan kami yang jadi korban disini,” tutupnya.
(ion)