DAERAHEKONOMI

Kran Ekspor Dibuka, Harga TBS Sawit Naik “Tipis-tipis”

Jambi, Mediator

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut larangan ekspor minyak goreng dan juga Crude Palm Oil (CPO) pada 23 Mei 2022 kemarin. Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit pun mulai naik “tipis-tipis”.

Organiasi petani kelapa sawit Indonesia pun menyambut baik dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi terkait keputusan untuk mecabut larangan ekspor tersebut.

Apresiasi itu datang dari, Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Apkasindo Perjuangan, Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (FORTASBI), Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (ASPEKPIR), Perkumpulan Forum Petani Kelapa Sawit Jaya Indonesia (POPSI), Serikat Petani Indonesia (SPI), Jaringan Petani Sawit Berkelanjutan Indonesia (Japsbi).

Sumarno, Petani Sawit di Desa Suaputat Kabupaten Batang Hari mengakui adanya sedikit kenaikan harga sawit dalam beberapa hari ini. Jika sebelumnya berada di angka seribu rupiah perkilogramnya, namun saat ini sudah naik menjadi Rp1.300 per kilogramnya. Meskipun belum terlalu besar dampak yang dirasakan, namun ia berharap harga bisa kembali normal diangka Rp3 ribu perkilonya.

Sementara itu, Panitia Penetapan Harga TBS Sawit Provinsi Jambi menyatakan bahwa harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Jambi pada periode 20-26 Mei 2022 mengalami kenaikan cukup signifikan senilai Rp 824 per kilogram, dari Rp 11.453 per kilogram menjadi Rp 12.277 per kilogram.

Sementara harga Tanda Buah Segar (TBS) juga naik Rp 81 per kilogram dari Rp 2.191 per kilogram jadi Rp 2.272 per kilogram.

Pengusaha kelapa sawit memperkirakan, penyerapan TBS dari petani mulai kembali normal pada Juni 2022. (edi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *