Menyusuri Jejak Sejarah Adat Bersendi Syara’, Syara’ Bersendi Kitabullah
• Gubenur Buka Seminar Nasional LAM Provinsi Jambi
Jambi, Mediator
Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi menggelar seminar masional “Menyusuri Jejak Sejarah Adat Bersendi Syara, Syara’ Bersendi Kitabullah, di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, bertempat di Shang Ratu Hotel, Senin (26/12/2022).
Seminar nasional ini dibuka oleh Gubernur Jambi Dr H Al Haris,M.Sos, MH, dan dihadiri Ketua LAM Jambi Hasan Basri Agus, tokoh dan pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) kabupaten/kota se-Provinsi Jambi, dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Sejarah dan Kebudayaan Perguruan Tinggi (PT) se-Kota Jambi, dan tamu undangan lainnya.
Menariknya lagi, seminar ini juga turut dihadiri oleh peserta dari dalam dan luar Indonesia seperti tokoh dan pengurus LAM se-Sumatera, Pengurus LAM Jambi Perwakilan DKI, serta Himpunan Mahasiswa di Sudan, Saudi Arabia, Yaman, Mesir, Turki, Rusia, Malaysia dan Singapura, secara during,

Gubernur Al Haris dalam sambutannya mengapresiasi acara Seminar Nasional ini yang bertujuan untuk menelusuri sejarah adat Melayu di Provinsi Jambi.
“Seminar ini sangat berdampak sekali bagi generasi muda khususnya, sebab semakin hari nilai sejarah banyak punah, berkurang, banyak dilupakan orang, kerena kemajuan jaman. Karena itu perlu diantisipasi jangan sampai genarasi muda sekarang, salah baca sejarah, salah memahami sejarah, dan salah pula menilai sejarah,” tegas Al Haris.
Dirinya berharap, nantinya akan muncul ide-ide brilian dari peserta seminar dalam rangka untuk menggali kembali sejarah adat Jambi di tengah arus modernisasi saat ini.
Al Haris yang bergelar Datuk Mangkubuni Setio Alam ini , mengatakan, LAM Jambi telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menjadi lembaga pemerintah namun telah menjadi garda terdepan dalam mengawal Adat Melayu di Provinsi Jambi.
“LAM Provinsi Jambi semakin menunjukkan mereka tidak hanya melengkapi hanya sebagai lembaga Pemerintah, tapi menjadi garda terdepan dalam mengawal Pemerintah Provinsi Jambi ini khususnya dalam bidang adat Melayu di Provinsi Jambi,” ujarnya.
Masih dalam bagian sambutannya, Gubernur Al Haris juga menyampaikan harapannya agar bangunan-bangunan yang ada di Provinsi Jambi ini tidak meninggalkan ciri khas bangunan adat Melayu Jambi.
Ia pun meminta LAM menyerukan kepada lembaga pemerintahan, untuk tidak meninggalkan bangunan khas kajanglako pada bangunan gedung pemerintahan.
“Saya minta LAM bikin edaran kepada lembaga-lembaga Pemerintah di Jambi ini, kalo membangun bangunan-bangunan kantor di Jambi ini jangan lupa bahwa kajanglako, kemudian hubungan Jambi tetap ada,” tegasnya.
Disamping itu, Gubernur Al Haris juga mengungkapkan rencananya untuk membangun tugu adat serta gedung Islamic Center di Ex Arena MTQ yang nantinya akan ada bangunan pendukung seperti hotel, serta rumah adat lengkap 11 Kabupaten/Kota yang akan dikelola LAM Provinsi Jambi.
Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi, H. Hasan Basri Agus, mengungkapkan, selama tahun 2022 sudah banyak kegiatan dalam mengungkap sejarah budaya adat Jambi. Kegiatan tersebut, kata Datuk Temenggung Jayodiningrat, bersumber dana berasal dari swadaya para tokoh-tokoh lembaga adat Jambi, termasuk kegiatan para hari ini.
“Kami di lembaga adat ini hanya menfasilitasi, dananya berasal dari sumbangan para tokoh-tokoh adat Jambi. Kami sangat mengapresiasi sekali, terutama adik kami Aan (Ardian Faisal,red),” ungkapnya.
Ketua Panitia, Datuk H Ardian Faisal, SE, M.Si mengatakan, seminar diikuti 310 peserta, diantaranya Tokoh dan Pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Kobupaten/ Kita se-Provinsi Jambi secara during sebanyak 100 orang.
(ang)