DAERAHEKONOMI

Mesin dan Alat Angkutan Berkontribusi Terhadap Impor di Jambi

Jambi, Mediator

Sampai dengan Bulan Juni 2022 kelompok Mesin dan Alat Angkutan memiliki kontribusi terbesar terhadap total Impor di Jambi yaitu sebesar 58,91 persen, diikuti kelompok komoditi bahan kimia dan sejenisnya sebesar 24,38 persen, serta kelompok komoditi hasil industri dan lainnya sebesar 10,66 persen.

“Sampai dengan Bulan Juni 2022 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa transaksi impor secara umum mengalami peningkatan),” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Agus Sudibyo, M.Stat, dalam pers rilis yang digelar di kantor BPS Provinsi Jambi, Senin (01/08/2022)

Agus merincikan, peningkatan tertinggi dialami oleh impor kelompok komoditi mesin dan alat angkutan yaitu sebesar US$ 4,37 juta (72,50 persen), diikuti oleh kelompok komoditi hasil industri dan lainnya sebesar US$ 0.11 juta (6,29) persen.

Namun demikian ada transaksi impor yang mengalami penurunan sampai dengan periode Juni 2022 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

“Penurunan tertinggi dialami oleh impor kelompok komoditi karet dan sejenisnya sebesar 83,25 persen, diikuti kelompok komoditi makanan dan sejenisnya sebesar 57,94 persen, serta kelompok komoditi bahan kimia dan sejenisnya sebesar 16,78 persen,” urainya.

Ia menambahkan, ada delapan transaksi impor Provinsi Jambi pada Bulan Juni 2022 yang berasal dari negara Singapura, Malaysia, Cina, India, Thailand, Kanada, Amerika Serikat, dan Myanmar.

“Transaksi impor terbesar sampai dengan Bulan Juni 2022 adalah dari negara Singapura yang mencapai 32,93 persen disusul dari Malaysia yaitu sebesar 26,96 persen, serta dari Cina sebesar 16,73 persen,” sebutnya.

Impor Provinsi Jambi melalui tiga pelabuhan laut utama di Jambi yaitu : Pelabuhan Talang Duku Jambi, Muara Sabak dan Kuala Tungkal serta pelabuhan udara Bandara Sultan Thaha. Nilai impor Bulan Juni 2022 sebesar US$ 3,57 juta, naik sebesar 183,42 persen dibanding bulan sebelumnya.

Peningkatan impor ini dipicu oleh naiknya nilai impor pada kelompok komoditi makanan dan sejenisnya, kelompok komoditi bahan kimia dan sejenisnya, serta kelompok komoditi mesin dan alat angkutan.

Bila dilihat perannya sampai dengan Bulan Juni 2022, impor kelompok komoditi mesin dan alat angkutan memberikan kontribusi sebesar 58,91 persen dari total impor, diikuti kelompok komoditi bahan kimia dan sejenisnya sebesar 24,38 persen, dan kelompok komoditi hasil industri dan lainnya sebesar 10,66 persen. Untuk kelompok komoditi makanan dan sejenisnya berperan sebesar 5,95 persen dan kelompok komoditi karet dan sejenisnya hanya berperan 0,09 persen.

(zat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *