Pengembangan Kawasan Situs Percandian Muaro Jambi, Dorong Pertumbuhan UMKM
Jambi, Mediator
Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya meningkatkan kualitas kawasan Candi Muaro Jambi menjadi destinasi wisata unggulan untuk menarik kunjungan wisatawan yang nantinya akan memberi dampak positif bagi pemerintah daerah maupun masyarakat sekitar melalui sektor UMKM.
Guna mwndukung upaya tersebut,
puluhan wartawan liputan, baik media cetak maupun elektronik yang ada di Provinsi Jambi melakukan liputan di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi, Senin (5/12/2022).
Liputan tersebut dilakukan dalam kegiatan media gathering yang diselenggarakan Dinas Kominfo Provinsi Jambi bersama awak media yang ada di Provinsi Jambi.
Meskipun cuaca panas terik tapi terasa sejuk karena banyaknya pepohonan yang rindang di kawasan komplek candi, para peserta media gathering tetap bersemangat mengelilingi kawasan candi.

Terlihat para peserta media gathering bercengkerama di bawah rindangan pepohonan sambil menikmati secangkir kopi. Dan ada juga yang asyik menjajal sepeda listrik menelusuri jalur jalan yang baru saja di rapikan.
Wakil Gubernur Jambi H Abdullah Sani, sangat mengapresiasi pelaksanaan media gathering ini. Dan berharap ada masukan dari kalangan media tentang keberadaan Candi Muaro Jambi.
Dikatakannya, Candi Muaro Jambi merupakan salah satu destinasi wisata budaya yang harus dilestarikan.
“Sektor pariwisata tentunya akan berdampak pada UMKM. Dapat kita lihat di kawasan Candi ada penyewaan tikar, sepeda, dan makanan. Ini jelas UMKM akan hidup,” ucapnya saat melepas kegiatan ini.
Selanjutnya Wagub meminta dukungan dari pemerintah pusat tentang keberadaan candi Muaro Jambi. Karena keberadaan candi Muaro Jambi sudah dikenal baik lokal, nasional maupun internasional.

“Dengan adanya media gathering ke kawasan ini tentunya banyak pemberitaan yang dibuat teman-teman media untuk mempromosikan komplek percandian yang tertua ini,” ucapnya.
Candi Muaro Jambi diharapkan bisa menjadi objek wisata unggulan di Provinsi Jambi. Sehingga kunjungan wisatawan baik lokal, nasional akan berkunjung. Dengan demikian akan memberi dampak fositif bagi pemerintah daerah maupun masyarakat sekitar.
Wagub meminta dukungan dari pemerintah pusat tentang keberadaan candi Muaro Jambi. Karena keberadaan candi Muaro Jambi sudah dikenal baik lokal, nasional maupun internasional.
“Candi Muaro Jambi diharapkan bisa menjadi objek wisata unggulan di Provinsi Jambi. Sehingga kunjungan wisatawan baik lokal, nasional akan berkunjung,” harapnya.
Sani menambahakan, sebagai upaya pemerintah merealisasi UU No. 15 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Candi Muaro Jambi merupakan bagian dari prioritas nasional.
Sesuai dengan perintah Presiden supaya dijadikan program prioritas nasional, salah satu fungsi, tugas pemerintah dalam UU tersebut adalah melakukan rekonstruksi, merevitalisasi, menyangkut penataan ulang, pelestarian, dan pengembangan.
Sementara itu, para pengunjung Candi Muarojambi mengaku sangat terkesan terhadap nilai sejarah dan religi yang dimiliki Candi Muarojambi. Semua candi yang ada di kawasan Candi Muarojambi cukup unik dan memiliki nilai religikarena terkait dengan sejarah pendidikan agama Buddha di Jambi sekitar 600 tahun silam.
Indah (24), pengunjung Candi Muarojambi asal Bogor, Jawa Barat yang ditemui di Candi Muarojambi mengatakan, Candi Muarojambi memiliki kekayaan nilai sejarah dan religi. Nilai sejarah dan religi tersebut menjadi daya tarik utama wisatawan ke Candi Muarojambi. Karena itu pembangunan Candi Muarojambi menjadi destinasi unggulan berkelas dunia perlu diwujudkan agar kunjungan wisata ke Candi Muarojambi meningkat.
“Meningkatnya kunjungan wisata ke Candi Muarojambi tentunya bermanfaat penting meningkakan ekonomi masyarakat sekitar. Saat ini saja saya lihat sudah banyak usaha ekonomi kreatif masyarakat yang berkembang di sini. Misalnya penyewaan sepeda dayung, sepeda listrik dan transportasi becak. Saya juga mengapresiasi pembangunan jalan khusus yang dibangun untuk mengitari candi-candi yang ada di sini,”katanya.
Indah mengharapkan, percepatan pembangunan Candi Muarojambi perlu dilakukan agar wisatawan bias juga melihat kekayaan warisan sejarah umat Buddha di Jambi. Selama ini, warisan sejarah agama Buddha yang dikenal wisatawan hanya Candi Borobudur di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Alangkah bagusnya kalau Jambi juga nantinya memiliki destinasi unggulan Candi Muarojambi agar wisatawan ke Jambi meningkat. Peningkatan kunjungan wisatawan ke Candi Muarojambi tentu akan membangkitkan usaha ekonomi kreatif di kawasan Candi Muarojambi, termasuk daerah sekitar seperti Kota Jambi,”ujarnya.
“Candi Muaro Jambi bukan hanya kekayaan Indonesia, akan tetapi merupakan kekayaan dunia khususnya bagi pemeluk Agama Buddha.,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan Candi Muaro Jambi pada masa kejayaannya punya mata rantai peradaban dan terkait dengan beberapa negara terutama di kawasan Asia dan Asia Tenggara.
“Masyarakat juga pasti senang kalau ini kemudian bisa menjadi pusat destinasi wisata budaya, termasuk juga menjadi pusat wisata spiritual teurtama para penganut Agama Buddha. Karena ini adalah situs tertua setelah yang ada di India. Semua orang paham terutama para penganut Buddha tahu bahwa Muaro Jambi adalah situs mereka yang sangat punya nilai tinggi,” tuturnya.
Dalam.kesempatan itu, Ia berharap pengelola bisa memberikan petunjuk arah dan nama candi, karena ia mengaku kesulitan untuk mendapatkan informasi di lapangan.
“Saya berharap juga ada petunjuk jalan di kawasan Percandian ini dan papan yang menjelaskan nama-nama candi. Soalnya saya sampat bingung karena tidak ada petunjuknya ” sebutnya.
Sebagai informasi, Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi di Provinsi Jambi berdiri sejak abad 7 hingga 12 Masehi disebut-sebut merupakan kompleks perguruan tinggi tertua di Indonesia dan terluas di Asia.
Kawasan itu memiliki luas 3.981 hektare, terdapat 11 candi utama, namun diperkirakan masih terdapat 82 reruntuhan yang tertimbun dalam gundukan-gundukan.
Candi Muaro Jambi membentang sepanjang 7,5 kilometer dari barat ke timur tepian Sungai Batanghari, sebagai sungai terpanjang di Sumatera.
Kompleks Candi Muaro Jambi terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, tepatnya di tepi Sungai Batanghari, sekitar 26 kilometer timur Kota Jambi. Lokasinya mencakup delapan desa, yakni Muara Jambi, Dusun Baru, Dusun Mudo, Danau Lamo, Tebat Patah, Teluk Jambu, Kemingking Dalam, dan Kemingking Luar.
(adi)