DAERAHHUKRIM

Setelah Viral, Kasus SFA Terus Tarik/Tuai Dukungan

• Dijadawalkan Hari Ini, Aries Merdeka Sirait Tiba di Jambi

Jambi, Mediator

Viral di media sosial, unggahan seorang siswi SMP di Jambi, berinisial SFA, mengkritik Pemkot Jambi terkait PT Rimba Palma Sejahtera Lestari (RPSL), perusahaan pengangkut kayu yang lalu lalang di dekat rumah neneknya yang seorang veteran hingga membuat rumah neneknya itu rusak.

Atas unggahan itu SFA dilaporkan oleh pihak Pemkot Jambi soal UU ITE. Belakangan Pemkot Jambi melalui Kabag Hukum, Gempa Awaljon Putra, mencabut laporan itu. Meskipun demikian kasus ini masih menjadi perhatian masyarakat secara luas hingga ke luar Provinsi Jambi.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menpolhukam) Mahfud MD akhirnya ikut berkomentar .

“Terima kasih atas infonya, Polhukam akan berkoordinasi dengan kementerian PPA, Kompolnas, dan Komisi Perlindungan Anak untuk bisa ke Jambi membantu mendampingi anak ini,” kata Mahfud di akun Twiternya, Senin (5/6/2023) lalu.

Mahfud Md juga meminta agar siswi tersebut didampingi dan diperlakukan sesuai hukum yang berlaku bagi anak-anak.

“Dampingi, lindungi, jernihkan masalahnya, perlakukan anak-anak sesuai hukum yang berlaku bagi anak-anak,” ucap Mahfud dalam cuitannya di Twitter.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Provinsi Jambi, Sauna Eka Tiondang Siregar, membenarkan rencana kedatangan Ketua Umum Komas PA Pusat, Aries Merdeka Sirait bersama rombongan ke Jambi.

“Ya, besok Pak Aries Merdeka Sirait bersama rombongan akan ke Jambi, bertemu langsung dengan anak SFA,” ujar Eka Siregar, biasa ia disapa.

DPRD Kota Gelar RDP

Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)Kota Jambi menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait kasus ganti rugi rumah nenek Hafsah yang sempat viral beberapa pekan belakangan ini, Minggu (11/6/2023) malam.

Rapat yang digelar di ruang rapat DPRD Kota Jambi ,dipimpin oleh Ketua Komisi I Muhili ini tidak dihadiri Nenek Hafsah ataupun perwakilan keluarganya. Mereka hanya diwakilkan satu komunitas masyarakat.

Sekda Kota Jambi, Ridwan, yang hadir dalam rapat dengar pendapat ini, meminta semua unsur yang datang dapat mendengar dari seluruh pihak. Selain itu, sekda juga mengajak semua pihak untuk saling mengawasi permasalahan ini.

“Sebaiknya kita disini dapat mendengar dari semua pihak agar dapat ditemukan titik tengah,” ujarnya.

Rapat dengar pendapat menghasilkan keputusan untuk membuat tim dalam menyelesaikan permasalah ini. Tim yang dibentuk akan melibatkan perwakilan semua unsur yang terlibat.

Walaupun pemerintah sudah mencabut tuntutan terhadap SFA namun masih banyak warganet yang khawatir dengan pendidikan dan masa depan SFA. Kasus ini juga mendapat perhatiah besar dari banyak pihak. Termasuk Martin Lukas Simanjuntak, eks penasihat hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabara.

Melalui akun medsosnya, Martin Lukas Simanjuntak menyatakan dukungannya untuk membantu siswi SMP Jambi itu. Bahkan ia menitipkan pesan jika dirinya siap membantu.

“Saya sudah titip pesan ke Uya Kuya, jika Syarifah membutuhkan bantuan yang berkaitan dengan hukum, Martin Lukas Simanjuntak and partner siap memberi bantuan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi berkaitan dengan hukum,” katanya dalam video yang diunggah Jumat (9/6/2023) kemarin.

(dra/ion)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *