DAERAHEKONOMI

Triwulan II-2022, Ekonomi Provinsi Jambi Tumbuh 5,41 Persen

Jambi, Mediator

Setelah dua tahun lebih pandemi COVID-19 melanda Indonesia, perbaikan perekonomian mulai terjadi di semua provinsi berbeda-beda termasuk di Pulau Sumatera.

“Pada triwulan II-2022, Provinsi Jambi mengalami pertumbuhan tertinggi (y-on-y) yaitu sebesar 5,41 persen; diikuti oleh Provinsi Lampung sebesar 5,22 persen; dan Provinsi Bangka Belitung sebesar 5,21 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Agus Sudibyo, M.Stat, dalam pers rilis yang digelar di kantor BPS Provinsi Jambi, Jumat (05/08/2022).

Ekonomi Provinsi Jambi triwulan II-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 4,77 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Perusahaan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,47 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 85,03 persen.

Agus menjelaskan, perekonomian Provinsi Jambi triwulan II-2022 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp69,23 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp40,45 triliun.

Ekonomi Jambi triwulan II-2022 terhadap triwulan II-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,41 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Perusahaan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 27,45 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,88 persen.

Ekonomi Jambi semester I-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,13 persen (c-to-c) dibandingkan semester I-2021. Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar 21,91 persen. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 8,00 persen.

“Struktur ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan II-2022 didominasi oleh kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang memberikan kontribusi sebesar 30,53 persen terhadap PDRB. Sementara pada sisi pengeluaran, PDRB banyak digunakan oleh komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 66,54 persen,” jelasnya.

Agus menjelaskan, ekonomi Provinsi Jambi triwulan II-2022 dibanding triwulan I-2022 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 4,77 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar 14,47 persen; diikuti oleh Transportasi dan Pergudangan sebesar 14,09 persen; dan Jasa lainnya sebesar 12,47.

Sementara itu, lapangan usaha yang mengalami kontraksi paling dalam adalah Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 10,72 persen. Lapangan usaha berikutnya yang juga mengalami kontraksi adalah Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial yaitu sebesar 7,45 persen dan diikuti oleh Konstruksi sebesar 6,97 persen.

Struktur PDRB Provinsi Jambi menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan II tahun 2022 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Provinsi Jambi masih didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang memberikan kontribusi sebesar sebesar 30,53 persen; diikuti oleh Pertambangan dan Penggalian sebesar 19,39 persen; Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 11,83 persen; dan Industri Pengolahan sebesar 9,96 persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Provinsi Jambi mencapai 71,72 persen.

Ekonomi Provinsi Jambi triwulan II-2022 dibanding triwulan II-2021 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,41 persen. Sebagian besar lapangan usaha mengalami pertumbuhan yang positif. Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah Jasa Perusahaan sebesar 27,45 persen; diikuti oleh Transportasi dan Pergudangan sebesar 20,72 persen; serta Pertambangan dan Penggalian sebesar 12,36 persen.

Di sisi lain, beberapa lapangan usaha mengalami kontraksi yaitu Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,48 persen; Administrasi Pemerintahan sebesar 7,50 persen; Jasa Pendiddikan sebesar 2,23 persen; dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 1.28 persen.

Ekonomi Provinsi Jambi semester I-2022 dibanding semester I-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,13 persen (c-to-c). Hampir seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan yang positif.

“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Jasa Perusahaan sebesar 21,91 persen. Diikuti Transportasi dan Pergudangan sebesar 16,04 persen; Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 12,05 persen; Pertambangan dan Penggalian sebesar 10,64 persen; serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 8,23 persen. Sedangkan pada semester ini beberapa lapangan usaha mengalami kontraksi yaitu, Administrasi Pemerintahan sebesar 3,40 persen dan Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 2,36 persen,” urainya.

PDRB Menurut Pengeluaran

Agus juga menjelaskan, struktur PDRB Provinsi Jambi menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan II-2022 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa (66,54 persen) namun terkoreksi Komponen Impor Barang dan Jasa (35,40 persen).

Komponen lainnya yang memiliki peranan besar adalah PK-RT yang mencapai hampir separuh PDRB Provinsi Jambi yaitu sebesar 41,37 persen dan diikuti oleh PMTB sebesar 19,23 persen. Sedangkan peranan Komponen PK-LNPRT dan Perubahan Inventori relatif kecil.

Secara spasial, struktur perekonomian Pulau Sumatera pada triwulan II-2022 masih didominasi oleh provinsi lumbung energi. Tiga provinsi dengan kontribusi terbesar adalah Provinsi Riau dengan kontribusi sebesar 23,69 persen; Provinsi Sumatera Utara sebesar 22,54 persen; dan Sumatera Selatan sebesar 13,69 persen.

“ Provinsi Jambi berada pada peringkat tujuh dengan kontribusi sebesar 6,63 persen,” ujarnya.

(izt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *