Dedek : Dosen Berjiwa Preman Jangan Ada di Kampus

Desak Kampus Pecat Oknum Dosen Pelaku Penganiayaan

Jambi, Mediator

Dr. Dedek Kusnadi,.S.Sos,.M.Si,.MM Dosen Ilmu Pemerintahan UIN STS Jambi, juga Pengamat politik dan kebijakan publik,angkat bicara soal kasus penganiayaan yang di alami mahasiswa baru (Mabar), AW.

Dr.Dedek menyesalkan sikap seorang Dosen yang notabene adalah seorang pendidik, yang seharusnya memberikan ketauladanan, justru melakukan tindakan semena-mena terhadap salah satu mahasiswa Unja.

“Pihak kampus harus segera memberikan tindakan tegas terhadap oknum Dosen. Bila perlu dipecat, jika terbukti melakukan penganiayaan. Sebab, dosen berjiwa preman seperti ini jangan dibiarkan terus berada di kampus,” ujarnya, saat di hubungi melalui sambungan Telpon, Sabtu (17/12/2022).

“Harus diberikan sanksi tegas, karena bagaimanapun juga, kampus tidak boleh metoleransi tindakan kekerasan,” tegasnya.

Ditambahkan Dr.Dedek, sebagai dosen, haruslah berperilaku secara objektif, mengedepankan rasionalitas dan menjadi rujukan sebagai insan akademis, bukan seorang kriminalisasi.

“Kelakuannya itu sangat tidak mencerminkan perilaku sebagai seorang pendidik dan merusak citra lembaga pendidikan,” sebutnya.

Untuk diketahui, Dosen Program Studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (PORKES), berinisial Dv, diduga melakukan penganiayaan terhadap mahasiswa bimbingannya AW. Akibatnya korban mengalami luka memar dibagian pelipis mata kiri dan kanan, tangan kiri terkeselo akibat di pukul dan di banting oleh sang Dosen.

Peristiwa berawal dari salah chat terhadap sang Dosen. Saat itu korban menghubungi Dosen pembimbingnya DV, melalui WhatsApp,menanyakan prihal salah satu mata ujiannya yang belum selesai.

Saat mengirimkan Chat melalui WhatsApp kepada Dosennya, sang Dosen membalas ” Kamu siapa”. Lalu di balas korban dengan menyebutkan nama dan jurusannya.Kemudian di balas lagi oleh Dosennya,” Kamu tidak jelas”.

Terkejut dengan jawaban sang Dosen,lantas korban bertanya dengan temannya apakah Nomor WhatsApp yang ada di Handphonenya itu, benar nomor handphone Dosen pembimbingnya DV. Saat itu, dikatakan temannya bahwa itu bukan nomor Handphone WhatsApp dosen pembimbingnya DV.

Selanjutnya korban menjawab balik chat WhatsApp DV, ” Kau yang dak Jelas” karena ia pikir itu bukan nomor Handphone WhatsApp Dosen pembimbingnya

” Saya sudah meminta maaf kepada Dosen saya, tadi kami pikir itu bukan nomor Handphone WhatsAppnya Pak DV, ” ucapnya.

” Melalui WhatsApp dan telp saya sudah berulangkali meminta maaf,” katanya.

Berawal dari Chat WhatsApp inilah sang Dosen naik pitam dan memanggil korban ke ruangannya.

Menurut pengakuan AW, sesampai di ruangan Dosen DV,kerah bajunya langsung di tarik di bawa ke ruangan DV ,di situlah ia di pukuli dan di tendang secara membabi buta, tidak sampai di situ DV juga Melontarkan kata-kata yang menghina pisiknya.

” Sambil mukul saya DV juga berulang-ulang menghina pisik saya,” ucapnya.

Akibat dari pemukulan tersebut ia mengalami luka memar dan pembengkakan di lengan kiri.

Tak terima dengan perlakuan Dosennya,
Korban di dampingi teman Kostnya melaporkan kejadian yang menimpa dirinya ke Polda Jambi, Jumat, ( 16/12/2022).

Hingga berita ini ditayangkan, dosen yang bersangkutan belum berhasil dikonfirmasi terkait laporan korban.

(ion)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *