DAERAHKESEHATAN

Kasus DBD Meningkat, Waspadalah !

Tercatat 899 Kasus, 8 Orang Meninggal

Jambi, Mediator

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi mencatat periode bulan Januari – Oktober 2022,  terdapat 899 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari jumlah tersebut 8 orang meninggal dunia. 

“Tingkat penyebaran tertinggi ada di Kota Jambi sebanyak 272 kasus dan terendah di Kabupaten Kerinci dengan  16 kasus,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi melalui Kepala Seksi P2PM Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Najatul Hasanah.

Dia kemudian menjelaskan kasus DBD tersebut meningkat dari tahun sebelumnya. Di mana per tahun 2021 tercatat sebanyak 357 kasus DBD. Namun jika bandingin tahun 2020 memang lebih tinggi yakni sebanyak 2056 kasus. 

Dia menyebutkan, naiknya kasus DBD tersebut dipengaruhi adanya musim pancaroba di beberapa bulan terakhir. 

“Di awal tahun kita sudah 179 (kasus) yang melaporkan, kemudian menurun lalu naik lagi di bulan Mei, sesuai dengan keadaan musim yang ada,” katanya.

Menurut dia, kasus kematian 8 orang tersebut lebih dikarena keterlambatan datang ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Padahal, kata dia, fasilitas kesehatan yang ada di Provinsi Jambi sudah cukup baik baik dari layanan, fasilitas hingga sumber daya manusianya.

“Fasilitas kita sudah cukup baik, di setiap kabupaten kan ada rumah sakit, ada rumah sakit pemerintah, swasta kemudian puskesmas juga tersebar sudah ada 270 puskemas di kabupaten/kota. Jadi sebenarnya untuk mendiagnosa DBD saya rasa tidak bermasalah,” katanya.

Najatul hasanah memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.

“Cuaca ekstrem saat ini dengan panas dan tiba-tiba hujan sehingga terjadi genangan air ditempat-tempat tertentu menjadi potensi sarang nyamuk ,jika tidak segera dibersihkan,” katanya.

Ia  juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tindak tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran penyakit DBD ataupun penyakit lainnya.

Ia menjelaskan pengendalian yang efektif untuk mengurangi jentik nyamuk pada genangan air dengan menjaga kebersihan lingkungan dan memusnahkan barang-barang bekas agar tidak menjadi tempat perinduk-kan nyamuk, karena fogging tidak dapat diberikan secara terus menerus oleh dinas kesehatan.

“Foging tidak dapat diberikan secara terus menerus karena bersifat resisten, maka dari itu langkah yang efektif dengan memusnahkan tempat yang berpotensi menjadi perinduk-kan nyamuk,” katanya.

Menurut dia DBD termasuk penyakit sepanjang tahun yang perlu diwaspadai karena penyakit tersebut berkaitan dengan perilaku masyarakat.

Meski belum terjadi peningkatan terhadap tren penyakit DBD di Provinsi Jambi saat ini, namun masyarakat di minta untuk tidak lengah.

Melalui PHBS harapannya penularan DBD dapat di tekan, sebab jika sudah terdapat masyarakat yang terserang DBD maka membutuhkan penanganan khusus untuk mencegah penularan DBD tersebut.

“Maka dari itu masyarakat agar benar-benar menerapkan PHBS, penyakit ini karena lingkungan yang tidak bersih dan pola hidup yang tidak sehat akan memicu berkembangnya penyakit, bahkan dapat menimbulkan penyakit lain,” jelasnya.

(dra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *