DAERAHEKONOMISERBA-SERBI

Timun Suri, Buah yang Banyak Dicari di Bulan Ramadhan

Kota Jambi, Mediator

Timun suri , meskipun berbeda namun warga suka menyebut belewah, banyak memiliki kandungan air sehingga sangat cocok disantap saat waktu berbuka puasa. Buah berbentuk lonjong berwarna putih dan ada juga berwarna kuning ini, jarang ditemui diluar bulan Ramadhan karena itu buah ini menjadi salah satu buah khas bulan Ramadhan.

Memasuki bulan suci Ramadhan, permintaan akan timun suri mengalami peningkatan. Peningkatan permintaan membuat harga timun suri pun mengalami kenaikan. Timun suri saat ini dijual dengan harga Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu.

Selain di pasar-pasar tradisional, buah berstektur lembut yang biasanya dijadikan topping pada minuman dingin untuk menghilangkan dahaga setelah seharian penuh berpuasa, juga banyak dijaja di bahu jalan.

Manto, warga Terusan, yang kesehariannya mengojek ini mengaku sudah tiga kali Ramadhan berjualan buah timum suri. Menurutnya, permintaan buah ini hanya ada selama bulan puasa saja. Peluang ini ia manfaatkan untuk menambah penghasilan keluarga.

“Kami hanya jualan di bulan puaso bae, karena memang di bulan ini buah ini ado dan banyak dicari masyarakat. Buah ini biso dibuat campuran minuman atau dimakan dengan air gulo, enak jugo,” sebutnya sembari tersenyum.

Ia mengaku dalam sehari bisa membawa 20-30 buah timun suri. “Ya namanya dagang, kadang sehari habis, kadang 2-3 hari baru habis. Soal harga tergantung besaknya, biso nego,” sebutnya sambil tertawa.

Meskipun tidak terlalu yakin, namun bapak tiga orang anak ini menyebut timun suri hanya dijual di bulan Ramadan karena memang petani yang menanamnya menyesuaikan dengan bulan Ramadan .

“Kalau bulan lain buah ini jarang ada, kalau bulan Ramadhan baru ada makanya sering dinamakan sebagai buah khas bulan puasa,” katanya.

Sinta, salah satu penggemar buah timun suri mengaku selalu menjadikannya menu pembuka saat waktu berbuka tiba.

“Timun suri mudah diolah dan dikonsumsi, enak dan segar,” katanya.

Banyak Muncul Saat Ramadhan, Ini Khasiatnya?

Memasuki bulan puasa, timun suri menjadi salah satu buah yang banyak digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Saat ini buah timun suri mudah ditemukan. Mulai dari warung sayur dan buah hingga di pinggir jalan.

Sebenarnya, timun suri tidak memerlukan waktu khusus untuk bisa tumbuh. Buah ini dikenal sebagai buah tanpa musim yang bisa tumbuh kapan saja selama ketentuan menanamnya bisa dijalankan dengan baik. Namun, permintaan pasar terhadap jumlah timun suri seringkali meledak saat ramadhan tiba. Tidak diketahui pasti sejak kapan peristiwa ini terjadi.

Dikenal dengan nama timun, sebenarnya timun suri bukan termasuk jenis timun. Namun jika dilihat dari jumlah kromosom timun suri, buah berbentuk lonjong tersebut lebih erat kaitannya dengan melon dibandingkan timun biasa.

Timun suri mudah dibudidayakan dan hanya memerlukan waktu tanam sekitar dua bulan hingga bisa dipanen. Petani yang sudah berpengalaman akan tau kapan waktu yang pas untuk menanam, kapan panennya akan tercapai. Jadi, tanam timun surinya beda minggu, supaya kontinuitas timun suri tetap ada selama puasa.

Selain harum, timun suri juga mampu menyegarkan tenggorokan. Tidak heran bila dalam mengolahnya, timun suri akan dicampur es batu dan gula agar rasa segar dan manisnya bertambah.

Timun suri juga memiliki banyak manfaat, salah satunya mampu memulihkan kesehatan tubuh dengan cepat. Kandungan zat gizi fruktosa pada timun suri membuat tubuh lebih cepat pulih setelah berpuasa seharian.

Harga timun suri saat awal puasa juga cenderung mahal. Namun, saat memasuki pertengahan hingga akhir bulan puasa, harga timun suri biasanya mengalami penurunan.

(tsa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *